PWI Berikan Donasi untuk 3 Anak Tersangka Kasus Website di Donggala

PaluHarianpos – Tim Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Tengah melalui PWI Peduli menyalurkan donasi sosial kepada tiga orang anak yang sedang dirawat RSUD Undata. Ketiganya merupakan anak dari 5 (lima) bersaudara yang kini orangtuanya terlilit kasus hukum di salah satu kabupaten di Sulteng.

Sang Kakak F (20) menerima kunjungan Tim PWI saat sedang menjaga ketiga adiknya yang saat ini dirawat usai dilarikan ke RSUD Undata karena kondisi kesehatannya terganggu.

Bacaan Lainnya

Ketiga anak tersebut yakni R (6), A (7), R (16) dikunjungi Tim PWI Peduli dan Direktur RSUD Undata Palu dr. Herry Mulyadi yang turut membersamai tim PWI Peduli dalam menyalurkan bantuan itu di RS undata, Jalan RE Martadinata, Kota Palu, Selasa (4/6/2024).

“Ini kami ada bantuan, semoga sedikit membantu hasil donasi dari kawan-kawan PWI. Jangan lihat nilainya, semoga dapat memberikan manfaat,” kata Sekretaris Umum PWI Sulteng, Temu Sutrisno saat menyerahkan donasi itu kepada F.

Usai melakukan penyerahan donasi itu, PWI Peduli langsung bertolak ke kantor Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Perwakilan Sulteng untuk melakukan audiensi tentang kondisi anak-anak itu.

“Kita kesampingkan soal kasus hukum orangtuanya. Kita coba melihat sisi kemanusiaannya, dimana anak-anak ini perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak,” kata Wakil Ketua Bidang Hukum PWI Sulteng, Udin Salim.

Direktur RSUD Undata Palu, dr Herry Mulyadi, mengatakan, pihaknya akan berusaha maksimal mendampingi ketiga anak itu selama dilakukan perawatan di RSUD Undata Palu, dari aspek perawatan hingga ke psikologis. dr Herry mengaku turut prihatin dan mengajak semua pihak untuk membantu mencari solusi atas kondisi yang dialami anak-anak itu.

“Kami berupaya memberikan untuk perlakuan khusus, kalau ada ruangan khusus yang lebih bagus kita akan pindahkan. Saya juga mengajak kepada pihak-pihak lain untuk bergerak, ini masalah kemanusiaan. Kita bisa lihat apa akar permasalahannya, ini tiga orang, bisa saja tertekan secara psikologis,” katanya. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.