Buka Rakor Tim TKPKD se-Sulteng, Wagub Minta Perlu Perbaikan Kembali Data Kemiskinan

Palu, Harianpos, Wakil Gubernur Mamun Amir mengungkapkan Data Kemiskinan Sulawesi Tengah perlu dilakukan perbaikan dan Verifikasi Kembali berdasarkan kriteria kriteria masyarakat miskin yang sudah ditetapkan. Hal ini diungkapkannya saat membuka Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Provinsi dan Kabupaten /Kota Se- Sulawesi Tengah dilangsungkan di Aula Bappeda Provinsi , Rabu (9/11/2022).

Bacaan Lainnya

Dalam kegiatan yang juga dihadiri Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Nasional (TNP2K), Wagub juga mendorong Peserta Rakor untuk meningkatkan Program Padat Karya agar dapat mempercepat pengentasan Kemiskinan.

Wakil Gubernur Drs. Mamun Amir menyampaikan salam hangat dari Gubernur kepada peserta Rakor. Dirinya mewakili Gubernur membuka kegiatan ini sehubungan dengan Pelaksanaan Misi Dagang yang dilaksanakan Gubernur dan rombongan di Kalimantan.

Kiranya seluruh Peserta, Wakil Bupati /Ibu Wakil Walikota dapat memanfaatkan kegiatan dengan baik agar Program dan Kegiatan Pengentasan kemiskinan sejalan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota, pinta Wagub.

Terbitnya instruksi presiden nomor 4 tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem yang mengamanatkan untuk menghapus kemiskinan ekstrem dari empat persen atau setara 10,86 juta jiwa menjadi nol persen tahun 2024.

Ditambah lagi dengan terbitnya keputusan menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan republik indonesia nomor 25 tahun 2022 tentang kabupaten/kota prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2022-2024 yang mana telah menetapkan 212 kabupaten/kota sebagai daerah prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2022 dan 302 kabupaten/kota sebagai perluasan kabupaten/kota prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2023-2024.

Data Inflasi dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, turut mempengaruhi kenaikan tingkat kemiskinan provinsi sulawesi tengah. Per Maret 2022 tingkat kemiskinan Sulteng sebesar 12,33%, lebih tinggi dibandingkan periode September 2021 yang sebesar 12,18%, atau mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen.

Sementara, RPJMD Sulteng tahun 2021-2026 menargetkan tingkat kemiskinan di tahun 2023 menurun masing-masing menjadi 10,84 persen dan 2,84 persen. Hal itu tentu menjadi PR bagi kita semua. terlebih lagi, saat ini kita berada di penghujung tahun 2022, yang menandakan tinggal tersisa waktu kurang dari 2 tahun untuk mewujudkan capaian target angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen tahun 2024.

Upaya mengentaskan kemiskinan tidaklah mudah dan kita dihadapkan pada berbagai tantangan seperti bagaimana memanfaatkan anggaran yang ada sinergi dalam penyelenggaraan strategi, program, dan kegiatan yang terintegrasi dan tepat sasaran. Hal ini termasuk bagaimana memastikan ketepatan jenis  intervensi, lokasi, termasuk sasaran penerima manfaat program penanggulangan kemiskinan supaya hasil-hasilnya efektif dan efisien menurunkan kemiskinan, Sebut Wagub.

Wakil Gubernur jiga menyampaikan beberapa hal terkait tindak lanjut inpres nomor 4 tahun 2022, kepada bupati/walikota melalui TPKAD kabupaten/kota masing-masing.

  1. Melaksanakan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah kabupaten/kota;
  2. Menetapkan data sasaran keluarga miskin ekstrem berdasarkan hasil musyawarah desa/kelurahan yang dibuktikan dengan berita acara musyawarah desa/ kelurahan;
  3. Menyusun program dan kegiatan pada rencana kerja pemerintah daerah kabupaten/kota serta mengalokasikan anggaran pada anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten / kota dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, termasuk pemutakhiran data penerima dengan nama dan alamat (by name by address);
  4. Memfasilitasi penyediaan lahan perumahan bagi penerima manfaat; dan
  5. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem kepada gubernur setiap 3 (tiga) bulan sekali.

Selain integrasi program penanggulangan kemiskinan pada tiap level Pemerintahan, upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen tahun 2024 juga membutuhkan komitmen yang kuat dari kepala daerah dan perangkat daerahnya serta mekanisme monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.

Untuk diketahui Provinsi Sulawesi Tengah, terdapat 7 (tujuh) kabupaten yang menjadi prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2022 yakni kabupaten Morowali, kabupaten Poso, kabupaten Donggala, kabupaten Tolitoli, kabupaten Parigi Moutong, kabupaten Tojo Una-Una dan kabupaten Morowali utara.

Sementara enam kabupaten/kota lainnya yaitu kabupaten banggai kepulauan, kabupaten banggai, kabupaten buol, kabupaten sigi, kabupaten banggai laut dan kota palu menjadi terget perluasan kabupaten/kota prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2023-2024.***

Sumber: Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sulteng

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.