Palu, Harianpos – Biro Akademik Kemahasiswaan dan Perencanaan (BAKP) Universitas Tadulako menggelar kegiatan Workshop Kewirausahaan bagi mahasiswa penerima bidikmisi dan KIP Kuliah guna menguatkan bekal kewirausahaan pada mahasiswa.
Kegiatan tersebut berlangsung di ruang Media Center Untad yang dihadiri oleh Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan dan Perencanaan (Kabiro BAKP) Dr. Ir. H. Munari,ST, SH.,MM, Kasubbag Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa BAKP Siska Anita Kaligis S.Sos, Muhammad Darma Alwi.,SE.MM selaku pemateri pada kegiatan workshop dan Muh.Sabda selaku Ketua Umum Himadiksi Untad, Sabtu (29/10/22).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 300 mahasiswa penerima Bidikmisi dan KIP Kuliah dari seluruh Fakultas di Universitas Tadulako.
Dalam sambutannya, Dr. Ir. H. Munari,ST, SH.,MM menyampaikan bahwa mahasiswa itu tidak hanya punya ilmu akademis saja tapi harus menguasai keduanya yaitu Soft Skil dan Hard Skil.
“Kalian itu jangan hanya punya ilmu akademis saja tapi harus menguasai yang namanya soft skil dan hard skil, sehingga dengan adanya kalian mengikuti kegiatan yang sifatnya keilmuan itu akan menambah cara berfikir dan tidak melihat bahwa kita hanya ada di satu cabang ilmu saja tidak mau melihat yang lain,” ucap Munari.
Tak hanya itu, Munari juga menyampaikan bahwa mahasiswa penerima Bidikmisi dan KIP Kuliah harus bersyukur karena dari sekian ribu pendaftar hanya beberapa saja yang bisa di luluskan untuk mendapat fasilitas belajar di perguruan tinggi secara gratis.
“Kalian itu harus bersyukur karena dari sekian ribu pendaftar itu hanya beberapa saja yang bisa diterima karena kuota terbatas, jadi disamping kalian bersyukur kepada Allah SWT dalam bentuk menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya, kalian juga harus tetap belajar dengan tekun dan baik sehingga apa yang diharapkan oleh pemerintah yaitu membantu untuk mencerdaskan anak bangsa,” terang Munari.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BAKP Untad itu juga berharap ketika selesai dari perkuliahan, mahasiswa mampu selesai tepat waktu dan tidak hanya berharap untuk menjadi Pegawai Negeri saja akan tetapi bisa menjadi wirausahawan sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
“Saya berharap mahasiswa itu selesai tepat waktu sehingga tidak dicabut beasiswanya, kemudian mampu menulis dan bisa berwirausaha walaupun dia mau jadi ASN, tapi kan menjadi wirausaha tidak dilarang juga,” tutupnya.***