Parimo, Harianpos – Anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sutoyo kembali menegasi persoalan masyarakat yang berada di kecamatan Moutong. Pasalnya, permasalahan yang fundamental dialami warga wilayah tersebut sampai saat ini belum teratasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Parimo.
Terdapat dua persoalan mendasar di kecamatan ini disoroti oleh Sutoyo. Pertama, soal ratusan rumah warga yang tergenangi air laut saat terjadi air pasang. Kedua, masih ada sejumlah desa yang belum mendapat akses air bersih.
Sutoyo menjelaskan, Pemda jangan menutup mata atas persoalan ratusan rumah penduduk yang berada di dusun I pesisir pantai desa Moutong Tengah yang kerap terendam air laut saat terjadi air pasang akibat tidak adanya tanggul abrasi pantai.
Pemda diminta bisa menjawab keluhan masyarakat tersebut dengan membangunkan tanggul abrasi pantai tersebut tahun 2023.
” Air pasang ini hampir tiap bulan jadi. Kalau air pasang atau air naik itu pemukiman warga tergenang air laut, karena tidak adanya tanggul abrasi pantai, maka dari itu bangunlah infrastruktur abrasi pantai yang ada di desa Moutong Tengah khususnya dusun satu melalui anggaran tahun 2023 ini. Sebab ratusan rumah terkena air itu khususnya yang di pinggir pantai,” jelas Sutoyo, saat diwawancarai usai mengikuti rapat Paripurna tentang penjelasan Bupati atas rancangan KUA-PPAS APBD 2023, Jum’at (15/07/2022).
Sedangkan menyangkut keterbatasan air bersih. Anleg Fraksi Nasdem ini meminta kepada Pemda melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengadakan pipanisasi pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibukota Kecamatan (IKK) Moutong agar bisa mengairi ke sejumlah desa yang belum mendapatkan akses air.
Sutoyo mengatakan, sebelumnya SPAM IKK telah dibangun sejak beberapa tahun lalu yang sumber airnya berasal dari desa Lobu. Tetapi hal itu belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga diakibatkan debit airnya yang kurang.
Oleh Pemda kembali melakukan mengembangkan SPAM IKK dengan cara membuat instalasi pengelolaan air berlokasi di desa Boloung Olonggata kecamatan Moutong dengan harapan menjadi solusi atas minimnya air yang masih dialami warga disejumlah desa sekitar. Akan tetapi, faktanya upaya itu belum memberikan pelayanan air yang maksimal.
“SPAM IKK yang dibuat pertama debit airnya kurang. Kemudian dibikinlah instalasi pengelolaan air pengambilan air dari SPAM IKK yang di desa Boloung Olongata. Tapi pada kenyataannya lagi lagi dari desa-desa yang harusnya di airi oleh SPAM itu belum maksimal, misalnya desa Moutong Timur, kemudian desa Moutong Tengah dan Moutong Barat,” beber Sutoyo.
Sutoyo menuturkan, ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan mendasar masyarakat yang harus segera diatasi dengan cara mengadakan pipanisasi. Sebab akibat sulitnya pasokan air bersih ini jika terus dibiarkan bisa berdampak terhadap kesehatan warga setempat.
Olehnya, sebagai legislator Dapil Moutong, Ia menekankan kepada Pemda agar mengadakan pipanisasi di desa yang belum terlayani air bersih tersebut pada anggaran tahun 2023.
” Harapannya kepada Pemda Parimo adalah di tahun anggaran 2023 ini harus di perhatikan atau dianggarkan terkait dengan pipanisasinya. Kan sumber airnya sudah ada, tinggal pengadaan pipanisasi di desa Moutong Timur, Moutong Tengah, kalau Moutong Barat sudah ada sambungan airnya,” jelas Sutoyo.***