TPID Sulteng Intensifkan Pengendalian Inflasi Pangan di Parigi Moutong

TPID Provinsi Sulteng Tinjau Pasar dan Bulog di Parigi Moutong, Sabtu (19/7)

Parigi, Harianpos Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus mengintensifkan langkah-langkah strategis untuk menekan laju inflasi, khususnya pada sektor pangan. Salah satu upaya konkret dilakukan melalui inspeksi lapangan ke Kabupaten Parigi Moutong, yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi pangan strategis di Sulawesi Tengah.

Kunjungan lapangan ini dilaksanakan pada Jumat pagi (18/7/2025), dengan agenda utama meninjau kondisi ketersediaan dan harga beras. TPID menyambangi Gudang Bulog Olaya serta dua pasar tradisional, yakni Pasar Sentral Parigi dan Pasar Tolai. Rombongan dipimpin langsung oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulteng, Dr. Rudi Dewanto, didampingi perwakilan Bank Indonesia, Bulog Kanwil Sulteng, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta unsur TPID lainnya.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, stok beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di Gudang Bulog Parigi Moutong terpantau dalam kondisi aman, dengan jumlah mencapai lebih dari 10.600 ton. Jumlah ini dinilai mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat hingga musim panen berikutnya.

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Stok beras SPHP cukup dan pemerintah akan terus hadir melalui intervensi harga, salah satunya lewat Gerakan Pangan Murah. Kita harus jaga agar tidak terjadi panic buying atau penimbunan,” tegas Dr. Rudi Dewanto.

Saat ini, harga beras umum di pasar berada di kisaran Rp16.000 per kilogram, sementara beras SPHP akan didistribusikan kepada masyarakat dengan harga sekitar Rp12.500 per kilogram. Bulog bersama TPID dan instansi terkait siap menggelar operasi pasar secara bertahap dan menyeluruh di wilayah Parigi Moutong.

Kinerja pengendalian inflasi daerah juga menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi year-on-year (yoy) Kabupaten Parigi Moutong per Juni 2025 tercatat sebesar 3,12%, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional. Capaian ini merupakan indikasi keberhasilan intervensi daerah dalam mengendalikan harga komoditas strategis seperti beras dan cabai, yang sebelumnya menjadi penyumbang utama inflasi.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Parigi Moutong, Syamsu Nadjamudin, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi lintas sektor untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

“Kami bergerak bersama TPID provinsi, Bulog, Dinas Perindag, Dinas Ketahanan Pangan, dan Satgas Pangan Polri. Intervensi ini menjadi bagian penting dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong,” jelasnya.

Distribusi beras SPHP akan melibatkan pedagang lokal yang telah bermitra dengan pemerintah, dan akan diawasi secara ketat oleh Satgas Pangan Polres Parigi Moutong guna mencegah praktik kecurangan harga di lapangan.

TPID optimistis, dengan kesiapan stok dan intervensi yang segera dilaksanakan, harga pangan terutama beras akan kembali stabil dalam waktu dekat. Program Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar akan terus digelar di titik-titik strategis, khususnya di wilayah yang berpotensi mengalami gejolak harga.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak melakukan penimbunan, dan membeli secara bijak. Untuk jangka menengah, strategi TPID akan difokuskan pada penguatan ketahanan pangan lokal, efisiensi distribusi, serta perlindungan konsumen di tingkat akar rumput.

Kehadiran TPID Provinsi di Parigi Moutong bukan sekadar simbolis, tetapi menjadi wujud nyata komitmen menjaga ketersediaan pangan, kestabilan harga, dan pengendalian inflasi demi memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat di tengah dinamika nasional.*

Sumber: Diskominfo Parigi Moutong

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *