Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh.
Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia akibat kekurangan zat besi yang disebabkan karena kurangnya asupan unsur besi dalam makanan, gangguan penyerapan, peningkatan kebutuhan zat besi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendefinisikan anemia selama kehamilan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) kurang dari 11 g/dl.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah antara tahun 2022-2023 terjadi penurunan sebesar 6,7% sehingga belum mencapai target dikarenakan masih banyak ibu hamil yang tidak berkunjung ke fasilitas kesehatan dan minum tablet tambah darah (TTD) karena merasa mual mencium bau TTD ketika meminumnya. Di Kota Palu prevalensi ibu hamil dengan status anemia sebesar 9,5% atau sebanyak 678 kasus pada tahun 2023.
Anemia Dalam Kehamilan Dan Manajemen Pengelolaannya
Anemia dalam kehamilan adalah salah satu kondisi yang paling sering terjadi pada ibu hamil dan sangat berisiko terhadap janin. Banyak metode untuk mengelola kondisi anemia tersebut mulai dari konsumsi TTD selama 90 hari hingga pengaturan pola makan yang dapat membantu meningkatkan Hb selama kehamilan.
Namun, kepatuhan pasien dalam minum obat TTD menjadi tantangan tersendiri, seperti yang dialami oleh Ny. S, seorang pasien anemia dalam kehamilan yang berusia 23 tahun di Puskesmas Nosarara.
Intervensi : Pemberian TTD Dan Pengaturan Pola Makan
Ny. S selama kehamilan diketahui kurang dalam mengonsumsi makanan yang dapat membantu meningkatkan hb, yaitu makanan yang mengandung zat besi heme seperti yang terdapat dalam protein hewani yaitu hati ayam, telur ayam, daging ayam, dan juga yang mengandung zat besi non heme yaitu pada tahu, tempe, sayuran hijau, serta konsumsi buah yang mengandung vitamin C untuk membantu penyerapan dari zat besi non heme.
Disamping itu, terdapat keluhan yang bisa menyumbang penurunan Hb, yaitu adanya mual dan muntah berlebihan selama kehamilan di trimester awal. Untuk itu konsumsi TTD sangat membantu untuk meningkatkan Hb pada pasien dengan anemia dalam kehamilan. Intervensi ini dilakukan selama 6 minggu untuk menilai kenaikan Hb selama proses tersebut.
Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan ke salah satu pasien ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nosarara menunjukkan hasil positif. Ny. S, yang awalnya memiliki kadar Hb yaitu 8,9 gr/dL pada trimester II kehamilan 24 minggu. Berikut hasil pemantauan kadar Hb :
- Minggu 1: 8,9 gr/dL
- Minggu 3: 9,5 gr/dL
- Minggu 6: 10,3 gr/dL
Tips Mengelola Anemia Dalam Kehamilan
Upaya pencegahan anemia pada masa kehamilan dapat dilakukan oleh ibu hamil dengan meningkatkan asupan zat besi melalui makanan, konsumsi pangan hewani dalam jumlah cukup dan mengurangi konsumsi makanan yang bisa menghambat penyerapan zat besi seperti: fitat, fosfat, tannin. Suplemen tablet zat besi yang diberikan minimal 90 tablet untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada ibu hamil juga perlu untuk diminum secara tepat.
Dukungan lingkungan seperti keluarga serta kelompok ibu hamil juga diperlukan pada upaya penurunan kejadian anemia. Dukungan sosial dari keluarga akan mempengaruhi persepsi dan keyakinan ibu hamil sehingga meningkatkan perilaku untuk mencegah anemia.
Bentuk dukungan keluarga pada ibu hamil untuk mencegah anemia seperti pemberian keyakinan kemampuan ibu untuk minum tablet tambah darah secara teratur, mengingatkan untuk makan makanan bergizi, mengingatkan minum tablet tambah darah secara teratur dan keluarga memberikan contoh dengan makan makanan bergizi dan menjaga kebersihan diri.
Sumber:
- Stephen G, Mgongo M, Hussein Hashim T, Katanga J, Stray-Pedersen B, Msuya SE. Anaemia in Pregnancy: Prevalence, Risk Factors, and Adverse Perinatal Outcomes in Northern Tanzania. Anemia. 2018 May 2;2018:1846280. Doi: 10.1155/2018/1846280. PMID: 29854446; PMCID: PMC5954959.
- ShiH,ChenL,WangY,SunM,GuoY,MaS,WangX,JiangH,WangX, LuJ,GeL,DongS, Zhuang Y, Zhao Y, Wei Y, Ma X, Qiao J. Severity of Anemia During Pregnancy and Adverse Maternal and Fetal Outcomes. JAMA Netw Open. 2022 Feb
1;5(2):e2147046. Doi: 10.1001/jamanetworkopen.2021.47046. PMID: 35113162; PMCID: PMC8814908 - Putra., I, Sondakh., J, M and Kaeng., J, J. 2024. Anemia in Prgenancy and Its Maternal Perinatal Outcome. Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology. Vol. 12 No. 3, July 2024
- Dinkes Kota Palu. (2022). Profil Kesehatan Kota Palu (pp. 1–345). Dinkes Kota Palu. Dinkes Kota Palu. (2022). Profil Kesehatan Kota Palu (pp. 1–345). Dinkes Kota Palu.
- Sunarti., dkk. (2020). Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Pre dan Post Pemberian Tablet Zat Besi (Fe) di UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Jurnal Keperawatan Malang Vol. 5 No. 1
- Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. (2023). Dinkes Sulawesi Tengah.
Palu, Februari 2025
Penulis: Hana Nabilah, S.Ked