Palu, Harianpos– Calon Walikota Palu nomor urut 1, Drs Hidayat berjanji, jika nantinya Memimpin Kota Palu Lagi, akan Lebih Memperhatikan Para Pelaku Usaha.
Calon Walikota yang juga pernah menjabat Wali Kota Palu periode 2016-2021, Dr Hidayat MSi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun kali ini berpasangan dengan Andi Nur B Lamakrate. Pasangan calon walikota yang akrab disebut pasangan Salam Hormat Handal, bakal memberi perhatian lebih kepada para pelaku usaha di Kota Palu.
Pelaku usaha ini, paling utama yakni Usaha Mikro dan Kecil serta Menengah (UMKM), yang masih sangat perlu pendampingan dan dukungan dari Pemerintah.
Menurut Hidayat, pelaku usaha ini merupakan salah satu komponen yang akan menujang daya tarik orang banyak, baik wisatawan lokal, nasional dan mancanegara, untuk datang berkunjung ke kota Palu bahkan akan menetap sebagai kota destinasi.
Pasalnya, jika UMKM tersebut tumbuh dan berkembang dapat menjadi daya tarik dan sesuai kebutuhan orang-orang tersebut, maka otomatis ekonomi masyarakat di kota ‘Kaledo’ ini akan mapan sehingga tingkat kemiskinan berkurang bahkan akan hilang dengan sendirinya akibat lapangan pekerjaan mandiri tersedia.
“Jika pelaku usaha itu kita bina, dampingi dan beri dukungan, saya yakin lapangan pekerjaan banyak terbuka dan ekonomi masyarakat mapan sehingga tingkat pengangguran teratasi dan bahkan bentuk-bentuk kesenjangan dan kriminal akan hilang dengan sendirinya,” bebernya.
Hidayat meyakini, jika peluang usaha masyarakat dari berbagai bentuk itu diberi dukungan, dibina dan damping dengan baik maka ekonomi di Kota Palu akan bangkit kembali.
Dia menyebut, saat menjabat periode 2016 lalu, dia telah membuktikan komitmen kepada para pelaku usaha dengan model bantuan usaha yang bervariasi tergantung bentuk usahanya.
“Waktu menjabat Wali Kota periode lalu, saya sudah memberi dukungan permodalan, pendampingan sejumlah usaha masyarakat. Ada yang usaha batu marmer lokal, usaha jual sayur masak, usaha pembuatan kue-kue, usaha pakan ternak, usaha pembuatan tusuk sate, pembuatan tali tambang, pembuatan olahan batok kelapa dan masih banyak lagi.
Namun sayang, saat ini, semenjak saya tidak menjabat lagi, usaha-usaha itu diabaikan sehingga sampai sekarang sudah ‘mati’ alias tdk jalan lagi,” sebut Hidayat dengan jelas,
“Tapi, kalau saya dipercayakan masyarakat kembali menjabat periode ini, saya akan getol bangkitkan lagi usaha-usaha tersebut dan usaha lainnya, biar makin banyak orang datang disini, menikmati kota kita, sebagai kota destinasi,” janjinya.
Lia, salah seorang ibu rumah tangga dan pelaku UMKM di Vatutela, kelurahan Tondo, Jum’at (18/10/2024) malam di kampanye resmi pasangan Handal menanggapi visi-misi calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut satu itu, ia memberi pertanyaan terkait bagaimana kedepan menjalin kemitraan dengan sektor swasta dalam mendukung pengembangan pariwisata dan industry di kota Palu.
“Saya pelaku UMKM tapi belum pernah tersentuh pemerintah selama ini,” katanya mencontohkan.
Hidayat menjelaskan, bahwa selama menjabat, sudah banyak kemitraan swasta tersebut dia arahkan untuk mendukung pelaku usaha di kota Palu. Dia mencotohkan, gerobak-gerobak dan lapak-lapak dari container dari sejumlah mitra pemerintah kota Palu saat ini, banyak dibagikan dan digunakan kepada pelaku usaha secara gratis.
“Banyak itu, ada gerobak dan lapak dari mitra swasta kita saya berikan kepada pelaku usaha dan tidak dipungut biaya, kita revitalisasi juga pasar Bambaru yang puluhan tahun tidak pernah di perbaharui, saya pasangkan pendingin di los-los bawah itu biar nyaman orang belanja, diatas ada lapak-lapak yang bisa digunakan pelaku usaha. DI Hutan Kota Kaombona juga, banyak bahkan ratusan saudara kita mengais rejeki disana. Tapi sayang, tidak teruskan pemerintah setelah saya pengelolaanya,” terang Hidayat menjawab.
Lain halnya dengan Rahman, pelaku usaha kelapa muda ini mengatakan, selain mendukung program pasangan Handal mengenai kesehjahteraan masyarakat melalui dukungan kepada pelaku usaha, dirinya berharap, pasangan ini kedepan jika terpilih bisa mengembalikan kepercayaan pelaku usaha terhadap pemerintah.
“Harapan saya, jangan lagi kami para pelaku usaha dikase susah dengan berbagai aturan yang tidak pro masyarakat dan dukungan pemerintah dan pendampingan sangat kami butuhkan untuk kemandirian usaha kami,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini, pemerintah kota Palu terlalu mengesampingkan para pelaku usaha ini. Buktinya, usaha yang masih dirintas, bukannya diberi bantuan malah diberatkan dengan berbagai retribusi.
“Saya bajual kelapa muda, zaman pa Hidayat tidak ada pungutan ataupun menyusahkan pelaku usaha seperti saya, malah memberi bantuan modal dan dukungan pendampingan,” katanya mencontohkan.*