Parigi, Harianpos.com – Kesatuan Aktivis Pergerakan Kabupaten Parigi Moutong Indonesia (KPPMI) menggelar deklarasi kepengurusan yang dirangkaikan dialog publik bertempat di Caffe Waffle Box Parigi, Minggu (28/07/2024) malam.
KPPMI merupakan wadah perhimpunan para eks aktivis dari berbagai latar belakang organisasi dan profesi. Pengurus KPPMI tersebut terdiri dari para pemuda berdomisili di 23 kecamatan se – kabupaten Parigi Moutong.
Pada sesi dialog publik bertema Katalisator Pergerakan Parigi Moutong yang di Cita-Citakan tersebut menghadirkan 4 narasumber yakni Pj Bupati Richard Arnaldo, SE., M.SA , Ekonom Universitas Tadulako, Dr. Eko Joko Lelono, Koordinator Presidium PP KPPMI, Syarif Abdullah Harun, Pengurus KPPMI, I Gede Yogantara, TE yang dimoderatori oleh Fahriyanto S. Masoama.
Adapun puluhan peserta diundang hadi merupakan perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP), Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan pihak TNI, Polri.
Koordinator Presedium KPPMI, Syarif Abdullah Harun dalam sambutannya mengatakan, bahwa pembentukan KAPPMI berangkat dari rasa kepedulian terhadap berbagai persoalan daerah, sehingga melahirkan suatu kesadaran dan kepedulian bersama akan masa depan pembangunan Parigi Moutong.
Sebagai wujud dari semangat persatuan kalangan aktivis, maka terjalin komunikasi melalui diskusi, pertemuan-pertemuan dan bermuara pada konsolidasi panjang dilakukan secara masif diseluruh wilayah kecamatan Parigi Moutong yang menghasilkan kesepakatan membentuk wadah perhimpunan dinamai KPPMI.
“KAPPMI ini lahir, dari sebuah diskusi, pertemuan, serta konsolidasi yang panjang, dan yang perlu kami tegaskan, aktivis itu lahir karena semangat dan keyakinan,” ujarnya.
Menurut Syarif, KAPPMI adalah sebuah organisasi terbuka untuk semua golongan, semua ideologi serta bakat dan minat para pemuda.
Ia menegasi, KAPMI tidak untuk dijadikan sebagai organisasi bersifat properti pribadi, tetapi KAPPMI adalah milik bersama sebagai kekuatan kolektif dalam mengawal Parigi Moutong menuju kemajuan pembangunan yang isi dengan sistem demokrasi yang Faire And Free (adil dan bebas).
“Maka dari itu, dengan semangat kita, kita berempati untuk mendiskusikan hal-hal yang sifatnya membangun budaya birokrasi yang baik, serta mendorong promosi-promosi politik, promosi promosi demokrasi sesuai dengan objektifitas, kecakapan dan kemampuan,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Deklarasi sekaligus Sekjend KPPMI, Alwi Pakaya mengatakan, terselenggaranya kegiatan tersebut berangkat dari kesamaan paham, pandanagan dan spirit pergerakan, sehingga melahirkan kesadaran diantara komponen anak daerah ( Eks Aktivis Pergerakan) untuk berhimpun, berserikat di lembaga Kesatuan Aktivis Pergerakan Parigi Moutong Indonesia (KAPPMI).
“KPPMI sebagai wadah Critical Partner untuk terus menjaga dan mendorong semangat pergerakan dalam mengawal proses pembangunan demi mewujudkan percepatan (katalisator) kemajuan daerah dalam makna Katalisator Pergerakan Parigi Moutong yang di Cita-Citakan, ” jelas Alwi.
Ia menjelaskan, terdapat tiga point penting dari tujuan KAPPMI. Pertama, berkomitmen mengawal dan berbuat untuk perbaikan nasib warga pargi Moutong yang Merdeka.
Merdeka oleh KPPMI dimaknai yakni merdeka kesehatannya, merdeka pendidikannya, merdeka pekerjaannya, dan merdeka pendapatan/upah kerjanya.
Kedua, berkomitmen untuk ikut serta mengawal dan mengupayakan pargi Moutong kuat secara budaya, ekonomi, demokrasi, keadilan, aman rukun, dan harmoni dalam kemajemukan.
Ketiga, berkomitmen menjadi wadah terbuka untuk memadukan gagasan, pemikiran dan tindakan nyata agar terus berjuang menghidupkan semangat pergerakan diantara komponen anak daerah.
Nantinya, kata dia, melalui KAPPMI, mendorong agar anak daerah Parigi Moutong, lintas organisasi dan ragam ideologi membesarkan kapasitas dirinya demi Parigi Moutong yang di Cita-Citakan.
“Harapan pengurus agar kedepan KAPPMI menjadi garda terdepan membangun daerah Parigi Moutong, serta terus setia mengawal daerah yang multikultural ini terus harmonis,” ungkapnya.***