Merasa Dirugikan, Seorang Pengendara Komplain Pengisian BBM di SPBU Tinombo

Parimo, Harianpos– Seorang wanita pengendara motor, Hesti, murka karena merasa dirugikan saat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Senin (24/04/2024).

Kekesalannya itu akibat harga yang dibayarkan saat pengisian bahan bakar minyak tidak sesuai dengan jumlah liter yang semestinya.

Bacaan Lainnya

Keluhan tersebut ia ungkap pertama kalinya dalam postingan akun Facebook miliknya.

“Minta tolong ditegur karyawan begitu, mau kita foto tadi tapi so tidak sempat karena sudah emosi. Ciri-ciri gode (gemuk), keriting rambut nya, minta tolong ditegur nanti sampai seterusnya begitu,” tulis Hesti Astuti dalam postingannya.

Unggahan tersebut menuai komentar yang bernada sepakat adanya perlakuan pelayanan di SPBU Tinombo ini. Salah satunya yaitu Hasnun Pawa yang juga mengaku pernah mengalami hal serupa.

“Sudah sering terjadi, makanya anakku kalau di tinombo dia suruh papanya isikan bersin motornya, kalau anakku isi sendiri yang semestinya sudah full tapi tidak sesuai,” keluh Hasnun Pawa.

Kepada media ini, Hesti menuturkan keheranannya. Pasalnya sebelum mengisi BBM, motornya masih memiliki bensin di bawah garis tengah, sehingga ia meminta ke petugas SPBU untuk mengisi full tangki.

Tetapi, bukanya mengisi dari angka nol di jarum pengisian SPBU, malah dilanjutkan angkanya dari pengisian jerigen yang sebelumnya dari angka 40 sampai 50, akibatnya dirinya harus membayar lebih.

“Masih ada dibawah setengah bensinku sebelum diisi, terus saya bilang ke karyawan nya isi full, dia bilang mulai dari 40 sudah saya bilang iya tapi pas diisi karyawannya sampe 50 lebih begitu pokonya, dia bilang 30 ribu (dibayar) jadi saya heran tidak masuk akal, nah sedangkan full nya ini motor Fino 35 ribu kalau habis total, tapi tadi masi ada dibawah garis tengah, tapi dia bilang 30 ribu, kan tidak masuk akal,” terang Hesti saat dikonfirmasi media ini.

Menurutnya jika petugas SPBU memulai dari angka 40 ke 55 berarti yang seharusnya ia bayar 15 ribu, tetapi malahan diminta 30 ribu.

“Kalau dari 40 mulai sampe 55 berarti yang terisi cuman 15 ribu saja. Ini 30 ribu le nah masih ada bensinku dibawa garis tengah bisanya 30 ribu,” tutur Hesti.

Ata kejadian ini, Hesti mengaku sempat menanyakan ke petugas SPBU bersangkutan, namun dirinya justru tidak mendapat jawaban sama sekali.

“Malahan sya mau ba bicara kenapa bisa 30 ribu langsung dia berikan uang kembalian 10 ribu karna uangku 40 ribu. Kembaliannya langsung dia taruh di atas tangki motorku baru langsung ba isi antrian selanjutnya. Dia tidak gubris saya,” sambungnya.

Diakhir keterangannya, ia hanya berharap agar kejadian serupa tidak dialami konsumen lainnya. Sebab dapat merugikan masyarakat yang hendak mengisi BBM di SPBU tersebut.

“Cukup saya merasakan dan semoga tidak terjadi ke orang-orang berikutnya. Saya sudah ikhlas,” tutup Hesti.***

Pos terkait