Jakarta, Harianpos– Inisiator Gerakan Peduli Anak dan Perempuan Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin ikut menandatangani petisi di depan Museum NU, Gayungan, Kota Surabaya, Minggu (22/1/2023). Petisi itu tentang perlindungan anak dan perempuan.
Gus Muhaimin atau yang sering dipanggil Cak Imin mengatakan petisi tersebut salah satu bentuk upaya menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Hari ini semua berkumpul dalam satu tekad melawan kekerasan pada perempuan dan anak. Sudah banyak peristiwa kekerasan kepada perempuan dan anak. Itu tidak boleh diteruskan, hentikan kekerasan pada perempuan dan anak,” kata pria kelahiran Jombang, 24 September 1966 tersebut.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengingatkan bahwa Indonesia saat ini sedang menghadapi gejolak kekerasan pada perempuan dan anak yang marak terjadi.
Dia mengajak masyarakat tidak berdiam diri, melainkan melawan setiap aksi kekerasan itu.
Tidak boleh diam saja, tidak boleh menganggap biasa-biasa saja. Ini keadaan sudah luar biasa dan harus dilawan,” ujarnya.
Wakil Ketua DPR RI itu pun mengungkap tiga langkah mengantisipasi kekerasan.
Pertama, semua pihak harus menyosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya kekerasan pada perempuan dan anak.
Semua harus melek dan sadar akan haknya, agar semua mengerti akan kewajibannya, agar seluruh rakyat Indonesia adalah kekuatan anti-kekerasan,” ujarnya.
Kedua, aparat penegak hukum harus mengambil langkah represif bagi setiap pelaku kekerasan agar menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
Ketiga, sempurnakan konstitusi, perkuat UU agar semua menjadi waspada dan mengantisipasi. Seluruh jajaran legislatif dan eksekutif harus bahu-membahu menyempurnakan aturan secepatnya dan sebaik-baiknya,” kata Gus Muhaimin.
Sementara itu, Koordinator Gerakan Peduli Anak dan Perempuan Nihayatul Wafiroh mengatakan gerakan anti-kekerasan kepada perempuan dan anak penting dilakukan lantaran kasus tersebut makin meningkat seiring waktu.
“Mengapa gerakan ini penting? Karena selama ini kekerasan kepada anak dan perempuan tidak makin turun, tetapi justru jumlahnya meningkat,” kata perempuan yang akrab disapa Ninik itu.
Wasekjen DPP PKB Risharyudi Triwibowo yang akrab disapa Bowo Timumun juga Merupakan Putra Daerah Sulawesi Tengah menyatakan, perempuan dan anak tidak hanya mengalami kekerasan di lingkungan umum tetapi juga ada kekerasan di dalam keluarga.
“Oleh sebab itu Gus Muhaimin melakukan gerakan inisiasi untuk peduli perempuan dan anak. Semua pihak harus saling gandengan tangan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada perempuan dan anak karena negara ini tidak bisa berjalan dengan baik bila perempuan dan anak tidak mendapatkan perlindungan, ibu adalah madrasah pertama di rumah dan anak adalah masa depan bangsa” tutur Bowo.***