Palu, Harianpos – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung plus terdiri dari beberapa lembaga pergerakan kemahasiswaan di Kota Palu menggelar aksi solidaritas atas tewasnya Aldi (21) pemuda desa Tada, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) dalam aksi menolak tambang emas PT. Trio Kencana.
Aksi ini berlangsung di dua titik yaitu depan Polda Sulteng dan kantor Gubernur, Rabu (16/02/2022).
Puluhan massa ini mendesak kepolisian agar segera mengungkap dan menindak tegas pelaku penembakan yang menewaskan satu orang pengunjuk rasa di tugu desa khatulistiwa, Parimo.
Dalam orasinya, pendemo ini menegaskan, bahwa aksi kali ini adalah bentuk solidaritas atas dasar kemanusiaan yang tak ada kaitannya dengan tuntutan kepentingan koorporasi.
Salah satu orator, meminta agar Kapolri mencopot Kapolda Sulteng dan Kapolres Parimo jika terbukti anggota kepolisian yang melakukan penembakan. Sebab, sebagai pimpinan institusi Polri di daerah, dinilai tidak mampu mengendalikan anggotanya saat melakukan penertiban kepada pengunjuk rasa, sehingga menimbulkan korban jiwa.
” Aparat Kepolisian yang harusnya melayani dan mengayomi terhadap masyarakat, tetapi kini telah hilang kepercayaan dari masyarakat nya sendiri akibat ulah dari beberapa oknum. Padahal tugas Kepolisian dalam menjalankan tugas nya sudah di atur dalam UU. Kejadian di Kasimbar (demo tewaskan satu warga) adalah bentuk pengkhianatan aparat terhadap konstitusi yang menjamin kedaulatan rakyat dalam kehidupan nya,” tegas salah satu orator.
Dalam aksi tersebut, puluhan mahasiswa turut menyanyikan lagu darah juang sembari tangan kiri terkepal sebagai simbol duka gugurnya warga saat demonstrasi, sekaligus simbol perjuangan solidaritas atas perlawanan masyarakat terhadap tambang PT. Trio kencana di tiga kecamatan di Parimo.
Pewarta : Victor