Parimo, Harianpos – Wakil Bupati Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) sempat memilih enggan untuk dikonfirmasi terkait hasil rapat forkopimda yang membahas polemik IUP PT. Trio Kencana digelar di ruang Kerjanya, Senin(14/02/2022).
Diketahui, rapat ini dilaksanakan paska terjadi demonstrasi yang merenggang 1 nyawa korban akibat luka tembak saat unjuk rasa di tugu desa khatulistiwa, Kabupaten Parimo beberapa hari lalu.
Sejumlah wartawan dari beberapa media di Parimo yang saat itu telah lama menantinya dan ingin mengetahui terkait hasil rapat Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Parigi Moutong yang membahas terkait dengan tuntutan masa aksi di Desa Katulistiwa beberapa waktu lalu yang berujung bentrok hingga memakan korban jiwa.
Saat sejumlah wartawan hendak mengajukan pertanyaan, Wakil Bupati, Badrun Nggai, sontak memilih untuk enggan berkomentar dan langsung melayang pertanyaan balik kepada wartawan terkait legalitas uji kompetensi berupa sertifikat profesi wartawan.
“Bukan kartu keanggotaan, sertifikat dan dia sudah berhak untuk menjadi seorang wartawan, apa yang kamu mo tanya,” ungkap Badrun Nggai.
Badrun Nggai juga terkesan mendesak wartawan untuk mengungkapkan kepadanya siapa pemberi informasi terkait rapat forkopimda yang ia gelar.
“Terus apa kamu mau tanya? Kenapa kamu tahu saya ada pertemuan forkopimda, darimana kamu sumbernya, ha, darimana,” tegasnya.
Namun, sejumlah wartawan yanng hadir menolak untuk menyebutkan pihak tersebut, sehingga Badrun Nggai juga kekeh untuk tetap tidak memberikan komentarnya terkait hasil rapat Forkopimda itu.
“Oh, kalau begitu saya juga tidak bisa sebut, karena ini tertutup, kita hanya membicarakan masalah disana dan menyelesaikannya, belum ada perkembangan, cuma nantinya kita audience dengan pak gubernur, meminta petunjuknya, bagaimana dengan keputusannya, yah itu saja. Kalo PT Kencana itu bukan kewenangan kita,” tandas, Badrun Nggai.***