Parigi, Harianpos – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) akan segera meluncurkan program pengisian ulang tabung gas elpiji subsidi 3 kilogram (Kg)gratis untuk masyarakat penerima manfaat. Launching rencananya dilakukan pekan ini oleh Bupati Erwin Burase dan Wakil Bupati Abdul Sahid dalam masa 100 hari kerja pemerintahannya pasca dilantik.
Diketahui, isi ulang tabung gas elpiji 3 kg secara gratis menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Erwin–Sahid sesuai janji kampanye yang termuat dalam visi misinya pada saat pencalonan Pilbup 2024.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Parimo, Moh Yamin, menjelaskan bahwa program ini menyasar 20 ribu Kepala Keluarga (KK) yang seluruhnya merupakan pengguna elpiji subsidi 3 kg.
Data penerima diambil dari data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dan telah melalui verifikasi serta validasi kecocokan data kependudukan oleh Dinas Dukcapil.
Secara rinci, data penerima manfaat diperoleh dari tiga klaster yakni Desil I berkisar 6.500 KK, Desil II 9.600 KK, dan Desil III 3.800 KK, sehingga total keseluruhan 20 ribu penerima. Data tersebut kemudian ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati.
Menurut Yamin, pelaksanaan program akan melibatkan sejumlah agen gas elpiji di Kabupaten Parimo. Hal ini guna memastikan penyelenggaraan prorgam berlangsung secara teratur dan efektif kepada seluruh penerima yang tersebar di 278 desa dan 5 kelurahan pada 23 kecamatan.
” Kami sudah rapat bersama para agen, nanti teknis di lapangan mereka yang atur. Agen yang akan mengatur ke seluruh pangkalan yang ada di desa dan kelurahan terkait pemberian bantuan isi ulang tabung gas elpiji 3 Kg gratis sesuai data penerima yang kami berikan. Pastinya tidak merubah tempat penerima, ” jelas Kabid.
Sementara, Kepala Disperindag Parimo, Fit Dewana, menambahkan bahwa setelah program ini resmi dilaunching, seluruh draf data penerima manfaat akan didistribusikan ke setiap agen elpiji.
Agen kemudian meneruskan ke pangkalan yang berada di desa atau kelurahan masing-masing, sehingga masyarakat ditetapkan sebagai penerima manfaat mendatangi pangkalan gas elpiji dengan membawah KTP.
“Setelah launching, semua data nama-nama penerima akan kami serahkan ke agen. Nanti agen yang akan secara teknis menghubungi pangkalan mana yang dijadikan tempat pengambilan. Format data penerima yang kami berikan ke agen itu memuat, by name, by address, dan by NIK,” jelas Fit.
Selain itu, salinan data penerima juga akan diberikan kepada pemerintah kecamatan dan desa agar dapat memudahkan penyampaian informasi kepada masyarakat.
Fit mengungkapkan, penganggaran program ini diproyeksikan sebesar Rp 500 juta untuk satu kali penyaluran pada tahun 2025, dengan estimasi biaya Rp 25 ribu per tabung.**