Kapolda Tegaskan Anti Ilegal, Lokasi PETI Baru di Sipayo Sebut Malah Beroperasi

Parigi, Harianpos Pernyataan Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Agus Nugroho, anti dengan segala bentuk ilegalitas tak membuat gentar pelaku tambang emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Parigi Moutong.

Lokasi aktivitas PETI malah semakin bertambah. Aktivitas menjarah isi perut bumi dengan cara ilegal ini malah semakin bertambah, salah satunya pegunungan Desa Sipayo, Kecamatan Sidoan.

“Sekarang Peti di Desa Sipayo sudah mulai beroperasi. Mengunakan alat berat sudah sekitar 10 hari,” kata sumber yang meminta namanya dirahasiakan.

Aktivitas Peti dilakukan secara terang-terangan, kata Sumber, membuat warga resah. Sebab, akan menyebabkan penggundulan dan kerusakan hutan, pada akhirnya menimbulkan bencana.

“Kami warga Sipayo resah dengan ulah para penambang emas ilegal ini. Kami meminta aparat kepolisian menutup tambang ilegal dan menangkap para pemodal,” tekan sumber.

Sumber yang merupakan warga Desa Sidoan ini, mengatakan pemodal atau cukong Peti di area pegunungan Sipayo adalah warga Lado inisial PS. Pun para penambang didominasi warga dari luar Desa Sipayo.

“Baik pemodal dan penambang kebanyakan warga dari luar Desa Sipayo. Warga di sini (Sipayo) tidak setuju ada Peti apalagi gunakan alat berat,” tegas sumber.

Sumber menjelaskan, para pemodal dalam memasok segala keperluan penunjang termasuk alat berat melintasi Desa Malanggo pesisir dan Desa Lado.

“Walaupun lokasi Peti di pegunungan Desa Sipayo tapi akses mereka menuju lokasi termasuk membawa alat berat lewat Desa Malanggo Pesisir dan Desa Lado,” terang sumber.

“Awalnya alat berat ini dipakai di tambak Desa Malanggo Pesisir. Karena tambak lagi vakum dibawa lah alat berat ke lokasi Peti oleh warga Lado inisial PS,” ungkapnya.

Pj Camat Sidoan, Muamar, dikonfirmasi media ini, membenarkan adanya aktivitas Peti di pengunungan Sipayo. Menurutnya, aktivitas Peti itu ia ketahui dari Sekdes Sipayo.

“Saya barusan telpon pak Sekdes Sipayo, memang ada Peti di sana (Sipayo) yang gunakan alat berat. Tapi pelakunya warga Desa Lado,” ungkap Muamar.

Ia berjanji segera melaporkan aktivitas ilegal tersebut ke Polsek Tinombo agar segera ditindaklanjuti.

“Saya segera laporkan ke Kapolsek Tinombo. Saya sampaikan juga ke Kades Sipayo,” pungkasnya.***

Pos terkait