Parigi, Harianpos – Menelisik nasib proyek rehabilitasi atau rehab dua gedung rawat inap berstandar KRIS di RSUD Raja Tombolotutu Tinombo sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan.
Berdasarkan temuan media ini di lapangan, Rabu (19/3/2025), proyek rehab gedung bernilai Rp 1.869.864.000 atau Rp 1,8 Miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2024 masih belum difungsikan.
Padahal, jika merujuk kontrak kerja dimulai sejak 19 Juli 2024 hingga 15 Desember 2024, proyek fundamental sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tersebut semestinya sudah dapat dimanfaatkan masyarakat mulai awal tahun 2025. Namun, sampai batas waktu ditentukan pihak pelaksana / kontraktor tidak dapat menyelesaikan.
Hal itu membuat Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) Dinas PUPRP kabupaten Parigi Moutong, Wayan Mudana memberikan adendum yakni perubahan kontrak kerja berupa tambahan waktu 50 hari dengan pemberlakuan sanksi denda terhitung sejak 16 Desember 2024 hingga 3 Februari 2025.
Meskipun begitu, sampai batas waktu ditetapkan, pihak kontraktor pelaksana tetap tak dapat menjelesaikan perampungan atau finishing pengerjaan sehingga membuat PPK menunda Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima.
PPK, Wayan Mudana kemudian kembali memberikan perpanjangan waktu pengerjaan selama 40 hari dimulai sejak 4 Februari 2025.
Berkaitan hal itu, jika menghitung tanggal kalender, maka masa perpanjangan 40 hari diberikan tersebut, seharusnya telah berakhir pada 15 Maret 2025. Namun, hasil temuan terkini media ini, kedua gedung rehab berstandafr KRIS itu belum diserah terimakan, sebab terdapat beberapa item pekerjaan masih harus diperbaiki.
Sementara PPK, Wayan Mudana yang coba dikonfirmasi, Rabu (19/3) mengaku masih sedang menjalankan tugas pemerintahaan sehingga belum bersedia memberikaan keterangan berkaitan naib proyek gedung rawat inap dan beberapa temuan terkini soal kondisi sejumlah item pekerjaan.
Kepada media ini, ia berjanji akan menghubungi kembali jika kegiatan yang diikutinya telah selesai. Namun, sampai berita ini diterbitkan, Kamis (20/3) belum ada keterangan yang disampaikan.
“Ia pak. Sebentar habis pemeriksaan sya hubungi bapak ya, ” jawab Wayan via WhatsApp, Rabu (19/3) kemarin.

Kondisi pemasangan pipa toilet untuk saluran pembuangan ke septictank
Untuk diketahui, Media ini melakukan penelusuran mengecek kondisi pekerjaan rehab kedua gedung berstandar KRIS di RSUD Raja Tombolotutu, Rabu (19/3). Terdapat pekerjaan septictank toilet kamar perawatan yang merupakan bagian dari objek pembiayaan rehab tersebut terlihat memperihatinkan.