Imbas PETI di Tirta Nagaya, Petani Mengeluh Padi Umur 1 Bulan Mulai Tidak Sehat

Kualitas buruk air sungai mengairi irigasi ke persawahan petani di Bolano Lambunu. Foto : Ist

Parigi, HarianposPetani sawah di kecamatan Bolano Lambunu dan kecamatan Bolano, kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mulai dihantui gagal panen.

Kekhawatiran itu, menyusul buruknya kualitas air sungai diduga akibat pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang mulai beroperasi sekitar satu tahun terakhir dibeberapa titik di Desa Tirta Nagaya, Kecamatan Bolano Lambunu.

Salah satu petani meminta namanya dirahasiakan mengatakan, ribuan hektare sawah di dua kecamatan itu sangat bergantung dari air sungai yang kini berubah warna kuning dan kemerah-merahan diduga akibat keberadaan PETI yang mulai beroperasi hampir setahun ini disejumlah titik di pegunungan Tirta Nagaya.

“Kami (Petani) sangat bergantung ke air sungai ini untuk mengairi sawah. Pas ada tambang emas air jadi berubah warna, padi yang baru berumur 1 bulan mulai tidak sehat,” ungkap sumber diwawancarai via telepon, Kamis (30/01/2025).

Ia mengaku, para petani di wilayah itu mulai kuatir dengan beroperasinya kembali tambang ilegal tersebut. Pasalnya, petani pernah mengalami tiga kali gagal panen pada tahun 2014-2015. Saat itu, juga disebabkan aktivitas PETI yang diduga melibatkan warga negara asing (WNA). Namun sempat berhenti, dan baru beroperasi sekitar 7 bulan terakhir.

” Saat ini, melihat kualitas air yang mengairi sawah para petani takut akan ancaman gagal panen. Kalau gagal, kami rugi besar,” keluh sumber.

” Sebab, 2014 sampai 2015 tambang emas ilegal kan pernah ada dikelolah orang dari luar negeri. Waktu itu, petani mengalami 3 kali gagal panen. Terus terang pak, kami trauma,” tambahnya.

Pemda dan APH Diminta Berperan


Oleh karena itu, ia meminta ada langkah kongkrit dari pemerintah daerah (Pemda) baik kabupaten maupun provinsi atas persoalan yang dihadapi petani saat ini sehingga tidak mengalami kerugian.

Begitupun, lanjut dia, aparat penegak hukum (APH) khususnya kepolisian agar menutup aktivitas tambang emas ilegal yang secara nyata merugikan petani.

“Kalau sudah begini apa yang mau dilakukan pemerintah daerah, apakah kami dibiarkan kembali merugi?. Polisi tolong tutup tambang emas ilegal ini. Kenapa polisi seperti tidak berani menutup tambang itu, ada apa? ,” pungkasnya.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *