Parigi, Harianpos,- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) menggelar Pemilihan Duta Genre Tingkat Kecamatan Se Kabupaten Parmout tahun 2023 bertempat di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parmout, Kamis (16/11/2023).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia, Pengembangan Kawasan dan Wilayah, Armin mewakili Pj Bupati Parmout.
Dalam sambutannya, Armin mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memilih figur remaja yang menjadi teladan serta motivator yang berperan aktif memberikan wawasan/informasi, pendidikan, konseling, sikap dan perilaku positif dalam mengembangkan secara mental, fisik, intelektual, spiritual dan sosial bagi remaja, sehingga remaja terhindar dari pernikahan dini, seks pranikah dan bahaya narkoba. Selain itu juga mampu mensosialisasikan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana.
Dikatakannya, berkaca dengan fenomena yang kerap terjadi dan melihat remaja saat ini, sangat beresiko dan rentan terhadap pernikahan dini dan penyalahgunaan narkoba. Tentunya hal seperti itu sangat disayangkan mengingat remaja adalah generasi penerus yang akan berperan penting dalam pembangunan kedepan.
Maka dari itu kata Armin, diperlukan suatu terobosan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut. Salah satu terobosan yang diusung Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai gerbang utama untuk mengkampanyekan Triad KRR, yaitu tiga anti yakni anti napza, anti seks bebas, dan anti pernikahan dini di kalangan remaja secara serentak.
“Untuk itu saya berharap, duta genre yang terpilih nantinya mampu menjadi panutan bagi remaja sebayanya dalam merencanakan masa depan dan mengisi masa mudanya dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Sekaligus menekan maraknya permasalahan remaja, dan yang paling menonjol adalah permasalahan di bidang seksualitas, permasalahan HIV/Aids, penyalahgunaan narkoba dan rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan usia kawin pertama yang relatif masih rendah, masih menimpa remaja, sehingga peran duta genre perlu terus digiatkan,” jelasnya. *