Parimo, Harianpos – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melalui Kepala Badan Penyelenggaraan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Derah (Bappelitbangda) Irwan, SKM, melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Pertanian (Kementan) RI dalam rangka koordinasi dan konsultasi program Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan perencanaan pembangunan di bidang Pertanian.
Irwan mengungkapkan, dalam upaya perencanaan dan pembangunan daerah serta pemenuhan kajian metode bidang pertanian dan perkebunan dibutuhkan kolaborasi seluruh sektor kelembagaan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Berkaitan dengan pembangunan kualitas hidup manusia khususnya masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) Pemerintah dan Negara harus Hadir untuk memberi stimulasi agar terbentuknya mindset masyarakat wilayah KAT untuk lebih produktif dan berorientasi kepada perkembangan teknologi yang ada,” ucap Irwan diruang Kerja Staf Khusus Kementan RI, Kamis (09/03/2023)
Olehnya, Pemda Parimo mengusulkan program KAT yang nantinya dapat memudahkan dalam mengukur indeks pemberdayaan masyarakat adat terpencil.
Hal itu, kata Irwan sesuai dengan keinginan dan langkah kebijakan Bupati Parimo yaitu gerak cepat dalam hal kerjasama Multi sektoral OPD dan kelembagaan, agar permasalahan daerah khususnya tantangan pengembangan potensi SDA yang berkelanjutan disektor pertanian dan perkebunan dapat diintegrasikan kepada program sosial sebagai pendukung penguatan kemandirian ekonomi daerah.
“Kita harus meningkatkan kualitas dasarnya yaitu sektor pertanian, mengingat mayoritas masyarakat yang notabenenya tergolong miskin ekstrim bekerja sebagai Petani (Penyangga Tatanan Negara Indonesia) yang dicetuskan oleh “bung karno” 1952,” terangnya.
Sementara itu, Staf Khusus Kementan RI Erick Tamalagi, mengatakan dalam upaya program-program daerah di Indonesia yang menginginkan usaha pertanian sebagai program prioritas, khususnya Pemda Parimo sebagai wilayah produktif akan komoditi unggulan dari sektor pertanian dan perkebunan dengan mengedepankan penerapan pertanian yang berbasis teknologi serta riset Nasional, tentunya program KAT yang diusulkan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.
“Program KAT ini sangat tepat karena identik dengan masyarakat pedalaman yg sifatnya kental akan kekayaan kearifan lokalnya. Mereka bisa berkembang dalam hal pengembangan tanah adat dan kawasan hutan adat melalui program pertanian yang lebih maju dinamis serta komprehensif. Kalau anak muda itu sudah suka bertani maka aman Negara, kita lihat apa mau mereka dan potensi apa yang ada di daerah itu sehingga kita dorong untuk dikembangkan, biarkan mereka memilihnya,” ungkapnya.***