Angka Stunting di Parimo 26 Persen, Konsumsi Ibu Hamil Perlu Diperhatikan

Wabup, saat membuka kegiatan sosialisasi komunikasi, informasi serta edukasi keamanan pangan dan launching inovasi stunting disalah satu aula hotel di Parigi, Jumat (16/09/2022). Foto : Prokopim Parimo

Parimo, Harianpos  Wakil Bupati yang juga selaku ketua percepatan penanganan stunting Parigi Moutong  (Parimo), Badrun Nggai menyebutkan angka stunting di kabupaten ini masih mencapai 26 persen.  Sehingga, edukasi tentang keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat khususnya ibu hamil perlu diperhatikan, sebab hal itu berpengaruh terhadap kesehatan dan pertumbuhan bayi.

“ Parimo saat ini masih gencar melakukan sosialisasi terkait pencegahan Stunting, tentunya pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat juga berpengaruh dengan pertumbuhan khususnya kesehatan Ibu hamil dan bayinya. Semua pihak baik Pemerintah Daerah maupun masyarakat bertanggung jawab dalam mencegah stunting dan juga menekan angka stunting yang saat ini kabupaten Parimo masih diangka 26%,” jelas, Badrun.

Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan sosialisasi komunikasi, informasi serta edukasi keamanan  pangan  yang dirangkaikan dengan launching inovasi stunting dari randa ntovea di aula salah satu hotel di Parigi, Jumat (16/09/2022).  Kegiatan ini diikuti 135 peserta berasal dari 3 kecamatan, 11 kelurahan dan desa.

Turut hadir juga Kadis Kesehatan,  Elen ludia Nelwan, Pengurus Cabang (PC) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) kabupaten Parimo, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi Sulteng dan PKK kecamatan.

Dikesempatan itu, Wabup berharap agar penanganan stunting di kabupaten harus sejalan dengan program Nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat. Dengan begitu, Parimo bisa meraih penghargaan terkait keberhasilan penanganan kasus gizi buruk tersebut.

“Tdk ada lagi anak yg kekurangan gizi, dan berharap ditahun depan tidak ada lagi stunting diparimo, untuk itu PKK kecamatan dan desa serta Ibu rumah tangga juga sangat berperan penting mencegah sedini mungkin penyakit stunting dengan cara pemeriksaan dari awal kehamilan sampai pada ibu melahirkan,” harapnya.

Sementara, Jefri A. Ficher, S.ST selaku ketua panitia kegiatan ini mengatakan, pada pelaksanaan sosialisasi dan edukasi keamanan pangan yang digelar oleh bidang sumber daya kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) tersebut juga dilakukan pemberian tablet  obat FE dari Apoteker kepada 10 pelajar tingkat SMA untuk diminum.

Jefri menjelaskan, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan penyebaran informasi dan edukasi kepada masyarakat luas tentang makanan yang aman dan bermutu.

“Juga meningkatkan peran semua pihak dalam mensukseskan Program Nasional pemerintah pusat yaitu menekan jumlah angka Stunting dikabupaten Parigi Moutong,” tambahnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.