BPK Bakal Periksa Proyek Rp 1,8 M Rehab Gedung Rawat Inap RSUD Tinombo

Parigi, Harianpos – Badan Pemeriksaan Keuangan atau BPK RI perwakilan Sulawesi Tengah bakal melakukan pemeriksaan terhadap proyek rehabilitasi dua gedung rawat inap berstandar KRIS di RSUD Raja Tombolotutu Tinombo yang hingga kini belum diserah terimakan atau PHO, sebab terdapat beberapa item pekerjaan masih bermasalah.

Pemeriksaan terjadwal akan dilaksanakan pasca lebaran Idul Fitri 1446 H. Hal itu dibenarkan I Wayan Mudana selalu pejabat Pembuat komitmen (PPK) proyek rehab tersebut.

Ia mengaku telah diberitahu soal agenda pemeriksaan terperinci oleh BPK berkaitan pekerjaan rehab berbandrol Miliaran di RSUD Tinombo.

” Saya sudah disampaikan juga BPK, bahwa akan dilakukan pemeriksaan pasca lebaran. BPK kembali untuk pemeriksaan terperinci berkaitan rehab itu, ” terang Wayan, Sabtu,(22/3/2025).

Diberitakan sebelumnya, proyek rehabilitasi dua gedung rawat inap di RSUD Raja Tombolotutu hingga kini belum difungsikan, sebab belum ada serah terima atau PHO dari PPK. Tertundanya PHO ini, disebabkan masih terdapat beberapa item pekerjaan bagian dari objek pembiayaan rehab tersebut bermasalah, dinilai belum memenuhi syarat KRIS, sehingga harus diperbaiki.

Proyek rehab ini menggunakan anggaran sebesar Rp 1.869.864.000 atau Rp 1,8 Miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2024. Merujuk kontrak, pekerjaan ini diberi waktu selama 150 hari kalender terhitung sejak 19 Juli 2024 hingga 15 Desember 2024. Namun, sampai batas waktu ditentukan, pihak pelaksana / kontraktor tidak dapat menyelesaikan.

Bahkan, berdasarkan hasil temuan Komisi IV dan III DPRD kabupaten Parigi Moutong ada sejumlah item rehab terkesan dikerja asal-asalan, seperti pemasangan AC diposisi belakang tirai, penempatan kompartemen oksigen diarea jendela, termasuk soal septic tank pembuangan kotoran dari toilet ruang perawatan.*