Parigi, Harianpos – Anggota DPRD kabupaten Parigi Moutong menyoroti hasil pengerjaan rehabilitasi atau rehab 13 ruangan rawat inap di RSUD Buluye Napoa’e Moutong diduga tak sesuai recanan kerja, sehingga disinyalir tidak memenuhi standar KRIS.
Pekerjaan rehab tersebut memakai anggaran bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2024 sebesar Rp 1,5 Miliar.
Hal ini terungkap berawal saat Komisi IV dan III DPRD melakukan peninjauan ke RSUD tipe D (Buyule Napoa’e) di kecamatan Moutong guna melihat secara langsung kondisi fisik bangunan dan fasilitas pelayanan kesehatan, Selasa (11/3).
Menurut ketua Komisi IV Sutoyo, rumah sakit tersebut mendapat bantuan untuk rehab ruangan rawat inap sebanyak 13 kamar melalui DAK tahun 2024 dikerjakan CV Bintang Timur (BT).
Pekerjaan ini dinyatakan rampung pada desember 2024 setelah dikerjakan selama 150 hari sesuai kontrak.
Sutoyo mengatakan berdasarkan peninjauan, ditemukan beberapa item pekerjaan yang masuk dalam objek pembiayaan rehab diduga dilaksanakan tidak sesuai rencana kerja, diantaranya pengadaan kloset baru untuk kamar mandi dimasing-masing ruangan inap yang direhab. Pasalnya, hasil pengecekan DPRD, ditemukan ada sejumlah toilet terlihat masih menggunakan kloset lama. ” Klosetnya tidak diganti yang baru,” sebut Sutoyo.
Selain itu, pengecetan dinding ruangan rawat tekesena dikerjakan asal-asalan. Termasuk pintu pada ruangan perawatan inap itu disebut mulai mengalami kerusakan.
Begitupun pengadaan tirai atau partisi antar tempat tidur. Diketahui, tirai rumah sakit merupakan kain yang berfungsi sebagai penyekat antara pasien satu dengan lain dalam satu ruangan. Tirai ini diduga kuat berbahan yang tak sesuai standar KRIS.
Tak hanya itu, bahkan saluran oksigen yang merupakan fasilitas kesehatan sangat krusial di rumah sakit telah mengalami kebocoran. ” Ini juga masuk pembiayaan pada anggaran rehab Rp 1,5 Miliar itu,” ungkap Sutoyo.
Kemacetan Air Pada Toilet Ruang Rawat Inap Disorot
Permasalahan pengairan kesetiap kamar mandi atau toilet di masing-masing ruangan perawatan pasien juga menjadi catatan temuan anggota DPRD.
Air merupakan kebutuhan mendasar yang wajib tersedia disetiap ruang perawatan. Namun, ditemukan pada toilet/kamar mandi di rumah sakit tersebut pengairannya mengalami kemacetan atau tak berfungsi baik. Ia menyoroti pihak pelaksana proyek fasilitas air bersih tersebut yang dikerjakan oleh CV Atika Bintang Mulia dengan besaran anggaran Rp 950 juta bersumber dari APBD tahun 2024.
” Ini juga harus disikapi, sebab menyakut kebutuhan dasar bagi pasien yang dirawat, ” ungkap Sutoyo
Anleg Fraksi NasDem ini mengaku telah menghubungi pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek rehab tersebut. Anehnya, pejabat bersangkutan mengaku telah mengetahui tentang kondisi pekerjaan yang dinilai bermasalah itu. Olehnya, ia meminta OPD terkait serius menindaklanjuti.
” Saya konfirmasi ke PPK, justru PPK mengaku telah mengetahui hal itu, tetapi tidak ditegur. Saya minta ini diseriusi. Ini anggarannya Miliaran, ” tegasnya.
Seperti diketahui, anggota DPRD kabupaten Parigi Moutong menjalankan fungsi pengawasan dengan meninjau RSUD Buluye Napoa’e Moutong merupakan rumah sakit bertipe D, Selasa (11/03). Giat ini dilakukan langsung oleh Ketua Komisi IV, Sutoyo, S. Sos dan Ketua Komisi III, Mastulah. Peninjauan ini guna mengecek fasilitas pelayanan dan infrastruktur bagunan memadai.