BPOM Palu Latih 100 Fasilitator untuk Edukasi Keamanan Obat Hingga Kosmetik

Palu, Harianpos– Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Palu menggandeng Universitas Tadulako (Untad) kembali menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik angkatan ke 5 bertema KKN Asik Fasilitator Edukasi Obat dan Makanan (KAFE OM).

Kegiatan ini diikuti 100 mahasiswa terdiri dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) khususnya Program Studi Farmasi Untad bertempat di ruang Aula Balai POM Kota Palu, Kamis (13/06/2024)

Program KKN Tematik KAFE OM tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 2020 yang bertujuan menyelenggarakan program-program keamanan obat, pangan, hingga kosmetik.

Lewat kegiatan ini telah melatih 258 fasilitator dan 13.000 komunitas yang berafiliasi dengan BPOM di Palu.

Baca Juga : BPOM Palu Lakukan Sampling Keamanan Jualan di Pasar Kampung Bugis Buol

Kepala Balai POM di Palu, Mardianto, S. Farm, Apt mengatakan, tahun 2024 ini, BPOM di Palu melatih 100 fasilitator. Nantinya, fasilitator tersebut akan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada 5 ribu komunitas yang tersebar di 13 kabupaten/kota se- Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Kegiatan ini merupakan yang ke 5 kami adakan. Sejak tahun 2020 sudah melatih 258 Fasilitator dan 13.000 komunitas, kemudian di tahun 2024 ini kami kembali melatih 100 Fasilitator yang akan mengedukasi 5.000 komunitas di 20 Desa yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Sulteng'” Ucap Mardianto.

Mardianto menjelaskan, selain melakukan sosialisasi dan edukasi, pelaksanaan kegiatan ini juga bertujuan untuk mendampingi pelaku UMKM untuk mendapat legalitas dari Balai Pengawas Obat dan Makanan.

Olehnya, Mardianto berharap, penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat berjalan maksimal, sehingga bisa memberikan dampak positif kepada mahasiswa dan masyarakat khususnya calon pelaku UMKM yang mampu memberikan pangan olahan yang aman dan bermutu.

“Dalam kegiatan ini termasuk juga nanti mendata pelaku UMKM khususnya pangan olahan yang belum mendapat legalitas akan kami dampingi agar produknya mendapat legalitas. Dengan begitu, produk pangan olahan yang dihasilkan nanti aman, bermutu dan bermanfaat,” tutup Mardianto.

Pos terkait