Parigi, Harianpos– Praktik penangkapan ikan dengan menggunakan bom kerap terjadi di perairan teluk tomini wilayah kecamatan Tinombo Selatan (Timsel), kabupaten Parigi Moutong. Aktivitas merusak ekosistem laut tersebut membuat resah Nelayan sekitar.
Seperti dikeluhkan salah seorang Nelayan yang enggan disebutkan namanya. Ia mengatakan bahwa aktivitas penangkapan ikan secara ilegal itu sudah berlangsung cukup lama dan kerap terjadi.
Akibatnya membuat berkurangnya hasil tangkapan ikan para nelayan yang memancing hanya menggunakan peralatan seadanya.
“Aktifitas ini sudah berlangsung lama, setahun terakhir. Kami sebagai nelayan kalau di tanya tentu sangat terganggu, karena kami ini sebagai nelayan kecil bergantung hidup dari aktivitas ini. Jadi setengah mati juga mau cari ikan lebih,” ungkapnya kepada media via telepon, Senin, (25/03/2024).
Menurut dia, pengeboman ikan tersebut dilakukan oleh kelompok Nelayan yang diduga berasal dari beberapa desa yakni Sigenti, Ogombongi, dan Malanggo. Sementara untuk Bom yang mereka gunakan merupakan hasil rakitan sendiri yang memilik daya ledak cukup besar.
” Saya lihat biasa ada yang dari Sigenti satu grup, dari Ogombongi satu grup, dari Malanggo juga satu grup. Mereka berkelompok biasa sampai dua tiga perahu. Untuk bahan peledak, saya dengar dari teman sesama nelayan mereka menggunakan bom yang di rakit dari pupuk. Hanya Saja saya tidak tau pupuk apa, jadi besar daya ledaknya,” jelasnya.
Ia berharap penangkapan ikan ilegal yang merusak terumbu karang tersebut mendapat penindakan dari pihak berwenang. Apalagi, kata dia, area aktivitas pengeboman tersebut sering ia jumpai hanya berdekatan dengan pemukiman warga.
“Berharap kalau bisa dicegah kami tentu sangat bersyukur, supaya sudah tidak ada lagi yang seperti itu (bom ikan) disini. Kami masyarakat takut juga melapor karena tidak ada pegangan lebih. Tapi tidak mungkin juga Polisi tidak tau, apalagi sudah rame di media sosial,” tutupnya. ***