Palu, Harianpos – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu memberikan pemaparan kinerja sepanjang Januari – Oktober 2023.
Paparan disampaikan langsung Kepala BNN Palu, AKBP Baharuddin dalam jumpa pers di Tanaris Cafe pada Selasa (17/10/2023).
Baharuddin mengawali paparannya terkait kegiatan fungsi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Palu.
Selama kurun waktu 10 bulan, BNN Palu telah melaksanakan 95 kegiatan yang masuk dalam daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA).
“Sementara yang tidak terdukung oleh anggaran sebanyak 412 kegiatan (non DIPA). Jadi lebih banyak kegiatan yang tidak didukung anggaran, baik itu kegiatan sosialisasi maupun edukasi di lingkungan pendidikan, masyarakat maupun pemerintah,” kata Baharuddin.
Selanjutnya, BNN Palu telah melakukan tes urine narkoba atau screening terhadap total sebanyak 1.164 orang.
Tes urine tersebut masing-masing menyasar lingkungan pendidikan sebanyak 684 orang, instansi pemerintah 349 orang, lingkungan swasta 100 orang dan 31 orang dari kalangan masyarakat.
Hasilnya, sebanyak 21 orang dinyatakan positif narkoba dengan rincian 8 orang di lingkungan masyarakat, 5 orang di lingkungan swasta, 7 orang di lingkungan pendidikan dan satu orang di lingkungan pemerintahan.
Di lingkungan pendidikan, Baharuddin menyebut pihaknya hampir menjangkau seluruh sekolah di Kota Palu untuk jenjang SMP.
Kegiatan tes urine ini dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Palu. Akan tetapi, jumlah sasaran masih jauh dari target berdasarkan Inpres Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN).
“Tes urine ini semua difasilitasi Dinas Kesehatan, BNN tidak punya alat tes urine. Mudah-mudahan tahun depan Dinas Kesehatan masih menganggarkan alat tes urine. (Tes urine) minimal 5 persen dari jumlah penduduk. Kalau jumlah penduduk Palu sekitar 380 ribu jiwa sekian, sekitar 10.000 – 20.000-an orang yang harus tes urine,” jelas Baharuddin.
Sementara di bidang rehabilitasi, BNN Palu telah merehabilitasi 43 penyalahguna narkoba dari target 50 orang hingga Oktober 2023.
“Kemudian pascarehab 20 orang (sesuai target), intervensi berbasis masyarakat (IBM) 20 orang. Kemudian SKHPN target 500 orang, capaian melampaui sebanyak 594 orang. Sementara untuk rawat inap, kami sudah merujuk 21 orang,” tuturnya.
Terkait penegakan hukum, BNN Palu diberi target satu kasus dalam satu tahun anggaran. Baharuddin menjelaskan, penyelidikan-penyidikan kasus narkoba menjadi ranah institusi kepolisian.
Ia menambahkan, per 31 Agustus 2023, RSUD Anutapura Palu telah mendapatkan izin pelayanan rawat inap bagi pasien narkotika.
“Poin yang paling urgen dalam press release hari ini adalah, di mana Rumah Sakit Anutapura sudah bisa melayani rawat inap,” pungkas Baharuddin.***