Palu, Harianpos, – Pj. Sekdaprov, Provinsi Sulawesi Tengah Rudi Dewanto menyebut, Bahwa Sulawesi Tengah masih memiliki pekerjaan rumah yang sangat besar untuk menurunkan angka prevalensi Stunting. Saat ini Sulteng masih masuk dalam kategori 10 provinsi yang memiliki angka stunting yang tinggi.
Hal tersebut disampaikan PJ. Sekdaprov membacakan sambutan Gubernur provinsi Sulawesi Tengah dalam acara Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Sulawesi Tengah bertempat di salah satu Hotel Palu, Selasa (4/10/2022).
Selain Dirasakan Individu, Stunting Berdampak Pada Roda Perekonomian dan Pembangunan Bangsa. Stunting menjadi salah satu masalah sosial yang dihadapi dunia di negara berkembang seperti Indonesia, hal tersebut karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terhadap terjadinya kematian, daya tahan tubuh yang rendah, kurangnya kecerdasan, perkembangan otak terlambat dan terhambatnya pertumbuhan. Sumber daya manusia stunting memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan sumber daya manusia normal.
Olehnya, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah untuk menurunkan angka prevalensi stunting yakni:
- Pembentukan dan penyelenggaraan susunan perangkat daerah provinsi Sulawesi Tengah nomor 8 tahun 2016 dengan kewenangan menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
- Membentuk tim TPPS Provinsi Sulawesi Tengah.
- Menyampaikan informasi dan edukasi publik melalui media cetak maupun elektronik.
- Menyediakan ruang sarana prasarana sekretariat TPPS beserta anggarannya
- Melakukan edukasi melalui branding mobil dari seluruh OPD Provinsi Sulawesi Tengah.
- Melakukan pengukuhan Bunda peduli stunting tingkat provinsi Sulawesi Tengah dan
- Menyampaikan kepada kepala perwakilan BKKBN yang telah memberikan dukungan penganggaran melalui dana DAK yang telah didistribusikan ke seluruh kabupaten kota di Sulawesi Tengah.
Untuk itu, keterlibatan berbagai komponen yang memiliki kapasitas dan kompetensi sangat penting untuk dapat bersama berkomitmen dalam percepatan penurunan angka stunting di wilayah Sulawesi Tengah.
“Perjuangan mencegah dan menurunkan stunting tentu tidak mudah sebab tantangan akan selalu ada, namun jadikan tantangan sebagai semangat dan dorongan dalam menjalankan komitmen bersama mewujudkan Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju,” tutup PJ. Sekdaprov.
Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tuty Zarfiana, SH, M.Si dalam laporannya menjelaskan Rakor yang mengangkat tema “Dengan semangat semua bisa kerja kita wujudkan Sulawesi Tengah bebas stunting’
Adapun tujuan Rakor yakni terwujudnya komitmen dan dukungan nyata terhadap kebijakan nasional percepatan penurunan stunting yang secara operasional menjadi kebijakan pemerintah daerah.
Mengkoordinasikan dan mensinkronkan program kegiatan serta mengidentifikasi permasalahan stunting di Sulawesi Tengah.
Adapun output yang diharapkan adanya kesepakatan bersama dari peserta untuk mendukung program stunting di daerah dan penyusunan perencanaan anggaran terpadu dalam perencanaan anggaran stunting.
Bertindak sebagai narasumber, Ketua TP. PKK Provinsi Sulawesi Tengah, Wakil Walikota Palu, Pejabat Mewakili Bupati Banggai, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Ketua LPPM Untad, Kepala Biro Organisasi Setdaprov Sulawesi Tengah serta mewakili Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah.
Hadir pada kesempatan itu unsur pokok Pemda Provinsi Sulawesi Tengah, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, kepala opd dan instansi vertikal, serta pejabat terkait lainnya. ***
Sumber: Biro Administrasi Pimpinan