Palu, Harianpos – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah (Sulteng) melesat 11,7 persen pada tahun 2021. Perekonomian Sulteng kembali berada di angka dua digit setelah dua tahun sebelumnya tumbuh 4,86 persen tahun 2020, dan tumbuh 8,83 persen tahun 2019.
“Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah triwulan IV 2021 tumbuh 4,89 persen secara q-to-q dan 11,9 persen secara y-o-y,” ungkap Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah Simon Sapary saat menyampaikan data ekonomi Sulawesi Tengah.
Secara akumulatif, pertumbuhan ekonomi Provinsi ini sebesar 11,7 persen pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Berdasarkan nominal, Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 69.634,49 miliar pada triwulan IV 2021.
Sementara Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mencapai Rp 39.204,33 miliar pada periode yang sama, Rukhedi selaku Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik menambahkan bahwa realisasi pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekspor yang meningkat sebesar 9,86 persen dari triwulan III 2021 dan tumbuh 68,64 persen dari triwulan IV 2020, ekspor luar negeri masih didominasi produk besi baja.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh peningkatan realisasi investasi, di mana investasi PMA naik 38,93 persen dari triwulan III 2021 dan meningkat 72,32 persen dari triwulan IV 2020.
“Peran ekspor dan investasi menjadi sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah,” tambahnya, melalui rilis resmi BPS yang diterima redaksi Harianpos, Senin (07/02/2022).
Rukhedi mengatakan pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh meningkatnya realisasi pengadaan semen dan impor besi baja sebagai bahan konstruksi. Hal ini tercermin dari peningkatan realisasi pengadaan semen yang tumbuh sebesar 39,58 persen terhadap triwulan IV 2020.
Impor mesin-mesin sebagai penunjang Pembentukan Modal Tetap Bruto juga tumbuh 31,39 persen dari triwulan III 2021 dan tumbuh 58,7 persen dari triwulan IV 2020. Kalau diperhatikan menurut lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah secara akumulatif tahun 2021 terhadap 2020 terjadi pada seluruh lapangan usaha.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Industri Pengolahan sebesar 19,62 persen. Diikuti Konstruksi sebesar 16,88 persen, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 13,46 persen, Pertambangan dan Penggalian sebesar 12,23 persen, dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 10,29 persen.
Sedangkan jika menurut pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah secara akumulatif tahun 2021 terhadap 2020 terjadi pada semua komponen pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen PMTB sebesar 49,10 persen; komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 23,66 persen; diikuti komponen PK-P sebesar 4,93 persen; komponen PK-RT sebesar 2,71 persen; dan komponen PK-LNPRT sebesar 1,20 persen. Sementara itu, komponen Impor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 36,28 persen.