Parigi, Harianpos – -Sebuah rumah warga di Desa Toribulu, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, rata dengan tanah, akibat ‘dilahap’ api.
Sekitar pukul 22:00 WITA, masyarakat di Desa Toribulu, Kecamatan Toribulu, dikagetkan dengan kobaran api yang menjulang ke langit, muncul dari rumah warga di Dusun IV yang diketahui milik seorang lansia.
Ratusan warga dari sejumlah Desa di wilayah Kecamatan Toribulu dan berdekatan dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang tersita perhatiannya terhadap kobaran api tersebut, sontak berbondong ke titik kobaran api.
“Saya pikir tadinya ini kebakaran yang disebabkan karena pekerjaan listrik, karena tadi saya lihat ada orang seperti sedang memperbaiki aliran ditiang listrik, karena memang disini aliran tegangan listrik sering ‘jatuh’,” ungkap Anisa, yang mengaku datang untuk memfalidasi dugaannya, terkait kobaran api yang sempat menyita perhatiannya.
Sayangnya, ratusan warga yang datang ke lokasi TKP tidak dapat berbuat banyak untuk membantu memadamkan api. Pasalnya, Dusun VI yang warga sekitar kerap menyebut dengan Dusun Padang, disekitar lokasi TKP tersebut tidak terdapat sumber air yang mudah diakses khalayak umum.
Warga sekitar Dusun VI Desa Toribulu ini pun, mengandalkan sumber air yang bersumber dari mesin pompa listrik yang ada di rumah masing-masing. Mirisnya, kebakaran rumah lansia warga Dusun VI Desa Toribulu ini, diikuti dengan pemadaman lampu khusus sekitar wilayah Kecamatan Toribulu.
“Disini rata-rata warganya mengandalkan mesin DAP, tidak ada PAM, jadi sulit juga dapat air apalagi bertepatan dengan ‘mati’ lampu begini,” terangnya.
Berdasarkan pantauan media ini di lokasi TKP, sejumlah warga sekitar berupaya memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya seperti tangki pertanian berkapasitas sekitar 15 liter dan sebuah kendaraan bermesin handtraktor yang termodifikasi layaknya sebuah unit mobil pick-up dijadikan sebagai kendaraan pengangkut air.
Sementara itu, sebagian keluarga dan kerabat dari pemilik rumah serta dibantu warga sekitar, mengamankan sejumlah barang yang masih dapat diselamatkan.
Namun naas, konstruksi bangunan semi permanen dengan upaya perlawanan pemadaman yang dilakukan oleh warga setempat tersebut, seakan tidak berarti bagi kobaran api yang menjulang tinggi ke langit, sekitar enam meter diatas permukaan tanah.
Alhasil, kurang lebih hanya dengan waktu 30 menit saja, api berhasil meratakan bangunan kediaman seorang lansia warga Dusun VI, Desa Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong itu.
“Kondisi yang tidak terduga seperti saat ini memang kerap luput dari kita untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Andaikan ada pemadam kebakaran disini, mungkin masih bisa diselamatkan kasian bangunan rumah ini,” ujar Anisa.
Meski demikian, upaya warga yang memadamkan api dengan peralatan yang begitu sederhana tersebut, mampu menyelematkan bangunan rumah milik warga yang berada tepat disamping titik api, yang sebelumnya sempat menyambar beberapa bagian material dari rumah warga tersebut.
Hingga api nyaris padam, ‘kemilau’ lampu dan suara sirene khas Pemadam Kebakaran tidak terdengar bahkan nampak meramaikan jalan trans sulawesi jalur Toribulu-Kasimbar.
Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan belum ada keterangan pasti penyebab kebakaran rumah salah seorang lansia warga Dusun VI Desa Toribulu ini dan total kerugian yang dialami.
Sementara itu, pihak keluarga yang nampak shock dengan kejadian itu, belum bisa memberikan keterangan. *