Parimo, Harianpos– Bus Rappan Marannu yang mengalami kecelakan di jalur kebun kopi gagal dievakuasi, hal tersebut terjadi karena miss komunikasi antara tim evakuasi dan pemilik agen.
Evakuasi yang memakan waktu kurang lebih tiga jam lamanya di mulai dari pukul 20:00 Wita sampai dengan 22:15 dan sempat terjadi kemacetan parah namun tidak membuahkan hasil.
Kepala Unit (Kanit) Laka Polres Parigi Moutong Ipda Arman mengatakan proses evakuasi dihentikan sementara karena alat yang dikerahkan untuk mengangkut mobil tersebut tidak sesuai dengan beban kendaraan.
“Kami dari polres Parigi Moutong yang melakukan pengawalan proses evakuasi kendaraan yang beberapa hari kemarin terperosok ke jurang kurang lebih 20 meter, pada malam ini proses Evakuasi kami hentikan sementara karena alat yang dikerahkan untuk mengangkut tidak sesuai dengan beban kendaraan yang ada, sehingga mobil yang akan diangkut tidak bergerak naik ke atas,” kata Ipda Arman kepada sejumlah awak media, Jumat, (05/05/2023).
Kata Arman dirinya mengaku sempat berharap yang seharusnya hadir adalah Alat berat yang memiliki kapasitas tinggi namun pihak yang menghadirkan alat ini ternyata ada hambatan
“Itupun kami tadi berharap alat berat yang hadir ini adalah Alat yang memiliki kapasitas tinggi sesuai dengan beban yang ada di bawah, namun pihak yang menghadirkan alat ini ternyata ada hambatan sehingga alat berat yang hadir saat ini tidak sesuai yang di harapkan,” ungkapnya.
Ditanya soal tim Evakuasi yang melakukan asesmen apakah sudah mengetahui kondisi kendaraan, Dirinya mengatakan tentunya sudah namun itulah yang terjadi dilapangan
“Tadi sudah ada di lakukan untuk hal-hal seperti ini , dan mereka sudah melihat kondisi lapangan, namun itulah yang terjadi dilapangan,” pungkasnya.
Sementara Gafur pemilik alat berat yang di pesan pemilik agen untuk melakukan evakuasi mengatakan bahwa alat yang di gunakan untuk mengevakuasi tersebut tidak sesuai kapasitas.
“Tadi saya cuman di telvon jadi saya langsung datang, menurut yang punya agen cuman 6 ton, jadi Kami menggunakan PC 8 ton, dan ternyata beban yang di angkut bebanya 8 ton juga” Kata Gafur Kepada media ini. Jumat, (05/05/2023).
Dirinya mengakui kapasitas alat untuk mengangkut beban tidak sesuai, sehingga kata gafur alat yang seharusnya digunakan adalah PC 200.
“Kami akui kapasitas alat tidak mampu untuk mengangkut beban yang ada di bawah, jadi yang seharusnya di gunakan Pc 200 agar kendaraan itu bisa terangkut,” sebut Gafur.
Kata Gafur untuk kelanjutan proses evakuasi akan di lanjutkan esok hari dengan alat yang sudah lebih baik
“Kami besok pagi akan lanjutkan proses evakuasi sekitar pukul 9 dengan menggunakan Exa PC 200,” tutup gafur. ***