Parigi, Harianpos – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Parigi Moutong, Faradiba Zaenong, memaparkan perkembangan pesat sektor durian di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) kepada Wakil Menteri Koperasi dan UKM (Wamenkop UKM), Farida Farichah. Pemaparan tersebut disampaikan saat kunjungan kerja Wamenkop dalam rangka peresmian Pasar Tematik di Parimo.
Faradiba menyebut kunjungan Wamenkop UKM menjadi momentum penting untuk menunjukkan potensi besar durian Parimo yang kini berkembang pesat dan siap memasuki pasar internasional.
Bagi Fara sapaan akrab Faradiba, kunjungan ini sekaligus meneguhkan posisi Parigi Moutong sebagai salah satu sentra durian strategis di Indonesia dan gerbang utama ekspor durian Montong ke Tiongkok.
Ia menegaskan bahwa Parigi Moutong telah ditetapkan sebagai tuan rumah ekspor durian Indonesia–Tiongkok.
Menurut Fara, pada masa panen pekan depan, Parigi Moutong akan melaksanakan pengiriman perdana ekspor durian Indonesia ke Tiongkok dengan varietas Montong sebagai komoditas utama.
Dalam pemaparannya kepada Wamenkop UKM, ia menyampaikan sejumlah data terkini terkait sektor durian di Parigi Moutong, yaitu:
jumlah pohon durian produktif 114.103 pohon, luas lahan durian 1.114 hektare, produksi panen tahun 2024 sebanyak 6.000 ton, perputaran ekonomi ke petani mencapai Rp700 miliar, jumlah packing house beroperasi 16 unit, pelaku UMKM/home industry durian 6 pelaku aktif.
Ia menegaskan bahwa produksi durian tahun ini diperkirakan meningkat signifikan seiring bertambahnya jumlah pohon produktif.
“Parigi Moutong memiliki infrastruktur lengkap, mulai dari 16 packing house hingga pelaku UMKM hilirisasi. Kita benar-benar siap menjadi pusat ekspor durian Montong ke Tiongkok,” ujar Fara.
Dalam kesempatan itu, Wamenkop UKM secara khusus mendorong gerakan nasional penanaman pohon durian melalui kampanye “Satu Pekarangan, Satu Pohon Durian.”
Menurut Farida Farichah, Kabupaten Parigi Moutong memiliki ekosistem durian yang terus berkembang, mulai dari hulu hingga hilir.
Ia menilai bahwa keterlibatan langsung masyarakat menjadi kunci untuk menjadikan Parigi Moutong sebagai salah satu sentra durian terkemuka di Indonesia, bahkan sebagai motor penggerak ekspor nasional.
“Jika setiap rumah di Parigi Moutong menanam satu pohon durian, maka dalam lima hingga enam tahun ke depan daerah ini akan menjadi salah satu lumbung durian terbesar di Indonesia. Potensi ini sudah terlihat, tinggal kita gerakkan secara serentak dan terstruktur,” ujar Wamen Farida.
Untuk diketahui, dalam peninjauan tersebut, Wamenkop UKM Farida Farichah, didampingi Wakil Bupati Parigi Moutong Abdul Sahid dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Hi Sofiana, menyampaikan apresiasi atas kesiapan Parigi Moutong dalam memasuki pasar ekspor. Ia menekankan pentingnya penguatan koperasi, akses permodalan, dan peningkatan kapasitas UMKM untuk menjaga keberlanjutan ekspor.**















