Parigi, Harianpos – Proyek konstruksi ruas jalan Provinsi terletak di desa Ogomolos – Mengsung kecamatan Mepanga yang baru selesai dikerjakan pada akhir Desember 2023 kini mulai rusak.
Berdasarkan kondisi lapangan, peningkatan ruas jalan sepanjang 3,5 kilometer (Km) yang merupakan lintasan Kabupaten Parigi Moutong menuju Kabupaten Toli-toli tersebut sudah berlubang. Padahal, masa kerja proyek ini baru saja dinyatakan berkahir pada 28 Desember 2023 sesuai kontrak kerja, bahkan telah dikunjungi Gubernur Sulteng pada Januari 2024.
Kini, proyek ruas jalan yang menelan anggaran berkisar Rp. 6 Miliar menggunakan APBD Provinsi tahun2023 itu memperihatinkan. Hal itu lantaran baru sekitar 7 bulan dikunjungi oleh Gubernur didampingi Pj. Bupati Parimo, namun saat ini sudah berkelupas dan berlubang sebanyak 26 titik.
Lantas, kondisi tersebut mendapat keluhan warga. Seperti diungkapkan Ashari salah satu warga sekitar. Ia menyayangkan kualitas proyek jalan tersebut. Meskipun, kata dia, saat ini pihak terkait tengah melakukan penambalan atas kerusakan lubang jalan itu, namun, ia mengaku kecewa, sebab kerusakan terjadi hanya selang waktu beberapa bulan setelah diresmikan.
Melihat kondisi kerusakan itu, ia menduga proyek yang menelan anggaran milyaran rupiah ini dikerjakan asal-asalan. Bahkan, disinyalir tidak memenuhi standar spesifikasi.
“Saya juga heran, masa belum sampai satu tahun jalannya sudah berlubang. Padahal baru saja dikasi bagus aspalnya, eh malah bocor. Pekerjaan jalan bagaimana ini,” ungkap warga Desa Mensung, Ashari, kepada sejumlah wartawan, Rabu (21/08/2024).
Ashari menduga, pihak pelaksana (kontraktor) maupun pihak Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Propinsi Sulawesi Tengah tidak serius dalam melaksanakan pekerjaan.
“Mentang-mentang pekerjaannya di pelosok jauh dari pengamatan orang banyak, mereka kerja asal-asalan saja. Kasian warga harus menikmati jalan rusak dan juga anggaran negara yang milyaran rupiah. Kontraktor dan dinas harus tanggung jawab ini,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Bidang ( Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulteng, Asbudianto mengakui adanya kerusakan jalan (mengelupas dan berlubang) tersebut. Ia mengaku telah meminta pihak pekerja untuk melakukan perbaikan penambalan disetiap titik lubang jalan.
” Itu benar itu (kurasakan di 26 titik) saya tidak sangkali. Ini sementara dilakukan perbaikan, mulai kemarin karena ada masa pemeliharaan selama 1 tahun, ” jelas Kabid.
Menurutnya, perbaikan jalan dilakukan tersebut menggunakan dana yang telah diporsikan sebesar 5 persen dari total pagu anggaran pekerjaan. Sebab, kata dia, pencairan dana kepada pihak pekerja hanya diberikan sebesar 95 persen. Sisanya, dipersiapkan untuk perbaikan bila terjadi kerusakan.
” Itu benar itu (kurasakan di 26 titik lubang) saya tidak sangkal. Tidak ada masalah itu karena ada jaminan 5 persen di kita. Kami tahan anggarannya itu 5 persen, untuk menjamin selama satu tahuntahun, karena kita sudah tau akan ada kerusakan. Jadi dia hanya Terima sebesar 95 persen untuk mengantisipasi hal-hal seperti itu, ” beberapa Kabid Asbudianto.
Meski demikian, ia menjamin bahwa proyek ruas jalan tersebut dikerjakan sudah sesuai spesifikasi, walapun mengalami kerusakan berselang beberapa bulan paska diresmikan. ” Iya, sesuai, ” tutupnya.