Parigi, Harianpos – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Parigi Moutong melalui Komisi III melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama BPBD, Dinas PUPR dan Balai Sungai selaku stakeholder yang menangani kebencanaan. RPD ini berlangsung di ruang Komisi, Selasa (02/04/2024).
Saat Hearing itu, Ketua Komisi, Yusuf SP mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong agar mengambil langkah percepatan pemulihan dampak bencana yang terjadi disejumlah desa wilayah kecamatan Mepanga dan Ongka Malino beberapa hari lalu.
Anleg Fraksi Toraranga ini mengaku, berdasarkan hasil peninjauannya di lokasi, terdapat fasilitas umum yang rusak berat akibat terjangan banjir, sehingga ia meminta OPD yang berkewenangan segera melakukan identifikasi kerusakan infrastruktur guna menentukan skala prioritas untuk menjadi dasar perencanaan program Pemda dalam menangani dampak bencana, utamanya menyangkut fasilitas kebutuhan primer masyarakat.
“Untuk itu pihak-pihak dalam upaya penanganan bencana harus ada perhitungan dan konsep yang matang, sehingga hal yang menjadi prioritas bisa terpenuhi. Ada desakan masyarakat dan penting untuk disikapi dalam waktu secepat-cepatnya yang mana rusaknya beberapa infrastruktur, salah satunya Pansimas yang menjadi kebutuhan primer masyarakat di Kotaraya Barat Desa Maranti,” ungkap Yusuf.
BPBD Parimo Terbitkan Rekomendasi Tanggap Darurat
Dikesempatan itu, BPBD kabupaten Parigi Moutong Moh. Idran mengatakan bencana banjir yang terjadi pada Kamis 27 Maret 2024 mengakibatkan sejumlah fasilitas publik mengalami rusak berat, seperti terputusnya jalan di desa Karya Mandiri kecamatan Ongka Malino, Pansimas di desa Maranti kecamatan Mepanga termasuk meluapnya bendungan air di desa Ogomolos.
Melihat semua yang terdampak kerusakan adalah kebutuhan vital masyarakat, maka pihaknya mengeluarkan rekomendasi status tanggap darurat selama 14 hari sebagaimana diatur dalam Undang-Undang nomor 24 tahun 2016 tentang kebencanaan.
“Insyallah hari ini alat berat sudah mulai bergerak, dan anggaran sudah kami susun berdasarkan hasil peninjauan kami bersama pihak terkait. Mereka sudah mengusulkan juga ke kami berkaitan penanganan di lapangan. Semua sudah terakomodir dalam 14 hari,” jelasnya.
Irdan mengatakan, selain kerusakan infrastruktur, ratusan kepala keluarga (KK) di dua kecamatan tersebut turut dampak banjir.
Berdasarkan data yang dihimpun, Irdan merinci jumlah rumah warga yang terendam banjir yaitu 100 KK di desa Malino, 100 KK desa Ogomolos, 45 KK desa Lambanau, 10 KK desa Ogotion, 10 KK desa Padaelo dan 12 KK di desa Bosagon. Sementara desa Karya Mandiri tidak ada rumah warga yang terendam.
“ Sehingga total rumah yang terdampak dari dua kecamatan Mepanga dan Ongka Malino itu sebanyak 277 KK,” sebut Irdan.
Upaya DPUPRP Parimo Tangani Kerusakan Dampak Banjir
Sementara, Sekertaris Dinas PUPRP, I Nyoman Adi mengatakan pihaknya telah melakukan asesmen dan perhitungan terkait dampak kerusakan banjir pada dua kecamatan tersebut. Hal itu bertujuan untuk merumuskan langkah penanganan berdasarkan urgensi kerusakan.
Ia mengaku telah melakukan koordinasi kepada para pihak yang sama memiliki kewenangan menangani kebencanaan agar tidak terjadi tumpang tindih saat penanganan di lapangan.
Nyoman menjelaskan, ada empat rencana penanganan cepat yang akan dilakukan oleh PUPRP Kabupaten Parigi Moutong lewat anggaran biaya tambahan (ABT) tahun 2024 yaitu normalisasi bendungan di desa Ogomolos, perbaikan fasilitas air bersih melalui Pansimas di desa Maranti, penanganan jalan dan proteksi jembatan gantung di desa Karya Mandiri.
“Terkait normalisasi sungai akan ditangani pihak BPBD, karena kita sudah berbagi apa yang menjadi penanganan masing-masing agar tidak tumpang tindih. Untuk Pipa di Desa Maranti akan segera kami penuhi dan akan langsung berkolaborasi dengan masyarakat, karena kita mengingat beberapa hari lagi masyarakat akan menghadapi Idul Fitri tentu hal itu menjadi prioritas,” pungkasnya.
Pewarta : Arif Ashari